welcome to my blog, enjoy it, share it !

Selasa, 02 Juli 2013

Implementasi dan Masa Depan Cloud Computing


NPM : 50409538
Nama : Gika Megawan P
Kelas : 4IA22
M. Kuliah : Pengantar Komputasi Modern
Dosen : Rina Noviana
Dibuat tanggal : 01/07/2013




Implementasi dan Masa Depan Cloud Computing
A. Implementasi Cloud Computing

Pada implementasi Cloud Computing terdapat 3 poin utama yang dibutuhkan, diantaranya komputer Front End, komputer Back End dan yang terakhir adalah penghubung antar kedua komputer tersebut.

Komputer Front End biasanya merupakan komputer desktop biasa, yang biasa digunakan oleh orang awam. Untuk komputer Back End pada skala besara dapat berupa server komputer yang dilengkapi oleh data center. Pada umumnya Back End harus memiliki kinerja yang cukup tinggi, dikarenakan komputer ini harus melayani ribuan permintaan data. sedangkan penghubung keduanya dapat berupa jaringan komputer seperti LAN atau internet.

Pengguna komputer yang mengakses internet secara sadar atau tidak pastinya melakukan cloud computing. Contohnya ketika mahasiswa melakukan pengunggahan file tugas di suatu situs File Hosting seperti Mediafire, GoogleDrive, dsb. Hal tersebut juga termasuk Cloud Computing karena file yang telah diunggah dapat di unduh oleh semua orang ( jika pada file yang diunggah tidak diberi password )

B. Masa Depan Cloud Computing

Pada era persaingan bisnis yang makin merajalela saat ini, sangat banyak perusahaan yang mencari cara untuk memotong ongkos perusahaan, dan yang ingin dikurangi yaitu Capital Expense, yaitu merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pembelian aset perusahaan, memiliki sifat biaya tinggi diawal akan tetapi dapa menurun seiring waktu.

Solusi yang sedang menjadi pandangan perusahaan saat ini yaitu teknologi Cloud Computing. Dengan teknologi ini memungkinkan perusahaan dapat memanfaatkan saran dan layanan IT secara maksimal dengan biaya minim. Secara umum, Cloud Computing memiliki 3 basis layanan yang diberikan kepada penggunanya yaitu Infrastructure as a Service, Platform as a Service, dan Software as a service.

Untuk kedepannya, teknologi Cloud Computing akan menjadi tren dalam membangun sistem manajemen bagi perusahaan, akan tetapi untuk memilih provider penyedia layanan ini perlu suatu jaminan yang baik, dari segi infrastruktur dan keamanan yang dapat diandalkan dan dipercaya oleh pengguna.

Saat ini kendala yang dihadapi dalam implementasi total cloud computing adalah masalah kecepatan transfer data dari back end ke front end. Karena diantara keduanya terjadi pertukaran data. Saat ini infrastruktur internet kebanyakan belum ada yang bisa menyamai harddisk dalam hal kecepatan transfer data. Transfer data harddisk berkisar 50 MB/s, sedangkan internet rata-rata mungkin hanya 50 KB/s. Jauh sekali bukan? Oleh karena itu, aplikasi-aplikasi cloud computing saat ini masih terbatas dalam hal ukuran aplikasinya. Apabila ukurannya terlalu besar, tentu saja waktu loading aplikasinya akan sangat lama. Meski bisa diakali dengan caching dan AJAX, tetap saja sebelumnya harus mendownload file-file yang dibutuhkan lebih dahulu.
Karena itulah saat ini interaktifitas aplikasi web masih kalah dengan aplikasi desktop. Dan itu salah satu sebab mengapa aplikasi web selalu kalah dalam hal fiturnya, misalnya aplikasi Google Docs tentu saja fiturnya tidak selengkap MS Word. Sistem operasi berbasis web juga isinya tidak selengkap Distro Linux yang paling hemat. Apabila fitur yang ditanamkan terlalu berat, yang ada hanya waktu loading yang sangat lambat. Namun apabila masalah koneksi tidak menjadi masalah lagi, dalam artian kecepatannya sudah sesuai untuk lalu lintas data yang besar seperti yang saat ini dimiliki oleh harddisk. Bukan tidak mungkin pengguna komputer tidak lagi perlu menginstal banyak sekali software di komputernya, tapi cukup mengandalkan koneksi internet. Dengan cloud computing, heterogeritas telah menjadi sebuah karakteristik utama dari komputasi. Sumber daya di awan bisa jadi proprietary atau open source atau gabungan dari keduanya.
Dengan makin tumbuhnya Cloud Computing, maka semakin penting bagi pembuat kebijakan untuk menjamin bahwa kebijakan domestiknya tidak berpihak pada teknologi tertentu. Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan perdagangan global, hukum internasional dan kepentingan pertumbuhan ekonomi, hal ini memungkinkan perusahaan domestik untuk meraup keuntungan besar dari peluang yang dihasilkan cloud computing.
Wozniak Punya Firasat Buruk Untuk Masa Depan Cloud Computing
Cloud computing boleh jadi sedang menemukan momentumnya untuk berkembang dengan pesat pada saat ini, namun Steve Wozniak memprediksi terjadinya ‘bencana mini’ di dunia digital pada kurun waktu beberapa tahun mendatang yang disebabkan oleh kesalahan fatal dalam platform tersebut. Seperti yang direportasekan oleh Agence France-Presse, co-founder Apple tersebut mengutarakan kegelisahannya terhadap masa depan dunia komputer yang semakin condong ke arah platform cloud lewat sebuah diskusi dengan salah satu kritikus Apple, Mike Daisey.
“Saya benar-benar khawatir dengan menyerahkan semuanya pada layanan cloud. Saya pikir hal tersebut akan berakibat benar-benar buruk. Saya yakin akan banyak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam 5 tahun ke depan. Dengan platform cloud, Anda sama sekali tidak memiliki apa-apa. Anda sudah menyerahkannya pada mereka (layanan cloud) via ketentuan layanan harus disetujui oleh seluruh pengguna layanan. Saya ingin benar-benar merasakan bahwa saya memiliki sesuatu (secara fisik). Memang banyak orang yang merasa ‘ah, semuanya tersimpan di dalam komputer,’ tapi saya yakin bahwa dengan lebih banyak kita mentransfer segala sesuatu ke dalam jaringan internet atau layanan cloud, maka kendali yang kita miliki juga akan ikut berkurang.”



Referensi :
http://www.slideshare.net/herwinanggeriana/book-of-cloud-computing
http://nikoprasetia.wordpress.com/2011/06/02/implementasi-dan-masa-depan-cloud-computing/
http://social-media.gopego.com/2012/08/wozniak-punya-firasat-buruk-untuk-masa-depan-cloud-computing
http://setengahkucing.wordpress.com/2010/05/25/implementasi-cloud-computing/
http://lidyaalidyoo.blogspot.com/2012/06/implementasi-cloud-computing.html
http://blog.vanwellis.com/2013/05/13/teknologi-cloud-yang-akan-merubah-masa-depan/

Apa itu Cloud Computing, kelebihan dan kekurangannya?


NPM : 50409538
Nama : Gika Megawan P
Kelas : 4IA22
M. Kuliah : Pengantar Komputasi Modern
Dosen : Rina Noviana
Dibuat tanggal : 1/07/2013


Cloud Computing adalah konsep dimana pengguna mengambil resource dari jaringan besar yang dalam hal ini disebut awan, untuk kemudian digunakan untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu tanpa harus terlalu banyak mengambil resource dari komputer lokal.
Sederhananya, misalkan saja seorang pengguna menggunakan sebuah komputer, dia menjalankan sebuah aplikasi, dimana file-file pendukung aplikasi tersebut tidak terdapat di komputer yang dipakainya itu, namun berada di komputer lain yang dihubungkan oleh jaringan. Jadi pengguna tersebut menjalankan aplikasi yang lokasinya terletak di komputer yang lain, bukan di komputernya sendiri. Meski mungkin penjabarannya tidak sesederhana itu, itulah konsep dasarnya.

Pada konsep Cloud computing terdapat istilah back end dan front end. Keduanya terhubung oleh sebuah jaringan, dapat berupa internet atau yang lebih kecil lagi Front end adalah komputer pengguna (client) yang mengambil data dan menjalankan aplikasi. Sementara Back end merupakan apa yang disebut sebagai awannya, awan inilah yang diambil resourcenya oleh front end. Dimana ia menyediakan apa yang dibutuhkan oleh Front End.

Pada dasarnya perbedaan cloud computing dengan kegiatan komputasi biasa hanyalah pada keberadaan komputer lain. Dimana pada komputasi biasa, file dari software yang dijalankan terletak di harddisk atau media penyimpanan yang lain. Jadi komputer mengambil data yang diperlukan dari situ. Namun pada cloud computing, bila dilihat dari sisi pengguna, file dari software yang dijalankan berada di “awan” atau sederhananya di komputer lain. Jadi komputer front end bukannya mengambil data dari harddisknya sendiri, tapi dari media penyimpanan di komputer lain, melalui jaringan.

Cloud Computing membutuhkan interface yang berfungsi sebagai penghubung antara komputer back end dan front end agar bisa saling berkomunikasi. Fungsi interface ini ada banyak, seperti melakukan request terhadap komputer back end untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk menjalankan software yang diinginkan pengguna. Interface itu juga digunakan untuk mengeksekusi script-script client side.
Interface yang digunakan pada setiap implementasi dari Cloud Computing bisa bervariasi. Pada aplikasi web 2.0, interface yang digunakan biasanya adalah browser seperti Opera, Chrome, Safari atau Firefox. Ada juga sistem cloud computing yang menggunakan interfacenya sendiri, yang harus diinstal di komputer front end.

Kelebihan Cloud Computing Sistem
Uraian mengenai keuntungan (sisi potensial) yang didapat dalam penggunaan Cloud Computing. Namun, secara spesifik, merujuk kepada (Thia, 2008) keuntungan Cloud Computing antara lain:
(1) Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah minimalisasi biaya investasi infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih terfokus pada aspek fungsionalitasnya,
(2) Bagi application developer, layanan PaaS memungkinkan pengembangan dan implementasi aplikasi dengan cepat sehingga meningkatkan produktivitas,
(3) Bagi para praktisi yang bergerak di industri TI, hal ini berarti terbukanya pasar baru bagi industri jasa pengembangan teknologi informasi,
(4) Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet,
(5) Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat

Kekurangan Cloud Computing
Merujuk kepada (Robbins, 2009), resiko yang harus dihadapi user dalam penggunaan Cloud Computing ini antara lain:
(1) service level, artinya kemungkinan service performance yang kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data protection dan data recovery,
(2) privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan secara bersama-sama,
(3) compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance dari provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh user,
(4) data ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud,
(5) data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antar cloud service dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat user melakukan proses terminasi terhadap layanan cloud Computing.




Referensi :
http://beritanet.com/Technology/Communication/Google-Cloud-Computing.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan
http://www.indonesiancloud.com/id/content/cloud-computing
http://sraportofolio.blogspot.com/2013/03/kelebihan-dan-kekurangan-cloud-computing.html
http://rosid.net/kelebihan-dan-kekurangan-cloud-computing-komputasi-awan/
http://pandu32.com/2012/05/kelebihan-dan-kekurangan-cloud-computing/
 
Free Website templatesFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates